Cara pasang atap baja ringan yang tepat harus memenuhi berbagai aspek. Hal itu karena tidak bisa sembarangan agar sesuai dan mengindari kesalahan yang berujung celaka. Namun, pemilihan bentuk serta ukurannya juga dapat memberi pengaruh dan tergantung beban bangunan.
Namun perlu diingat jika ingin melakukan cara pasang atap baja ringan, Anda harus lebih detail alias teliti. Bahkan, ada beberapa persyaratan serta langkah-langkah yang perlu dilakukan.
Persyaratan Pasang Atap Baja Ringan
Akan tetapi, sebelum membahas cara pasang atap baja ringan, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Saat pasang atap baja ringan, kuda-kuda ditempatkan dengan kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur pada kedua tumpuannya.
- Semua kuda-kuda berdiri tegak lurus terhadap ringbalk.
- Tinggi apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda sama.
- Sisi miring atap rata (tidak bergelombak).
- Tidak ada kerusakan pada lapisan pelindung.
- Tidak ada deformasi akibat kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kuda-Kuda untuk Pasang Atap Baja Ringan
Dalam upaya menerapkan cara pasang atap baja ringan, ada pula tentang kuda-kuda yang perlu dipasang seperti berikut:
- Kuda-kuda bisa langsung dipasang di atas ringbalk.
- Kuda-kuda baja ringan dapat dipasang di atas ringbalk dengan bantuan wall-plate.
*Keterangan: Penggunaan tumpuan dengan wall-plate seharusnya dihindari karena hanya ditujukan untuk menyeimbangkan ringbalk jika ringbalk tidak rata. Namun, kelemahan dari wall-plate dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.
Konstruksi
Contoh penggunaan dengan Wall-Plate & Kuda-kuda ditumpu pada boxed C75.100. Namun, hal itu harus dilakukan dengan cara menggunakan grip segitiga. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah 1: Persiapan Pekerjaan untuk Pasang Atap Baja Ringan
Langkah pertama dalam cara pasang atap baja ringan adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan rencana gambar atap dan letak kuda-kuda, dan tidak boleh menggunakan gambar draft sebagai panduan.
- Menyiapkan semua alat dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang syarat bekerja di ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
- Menyiapkan semua alat untuk memasang kuda-kuda, seperti bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan lainnya.
Langkah 2: Leveling dan Marking untuk Pasang Atap Baja Ringan
Dalam cara pasang atap baja ringan, langkah berikutnya adalah sebagai berikut:
- Memastikan seluruh permukaan atas ring balk rata dan siku, menggunakan selang air dan alat penyiku.
- Lalu pastikan rangkaian ring balk terikat dengan baik pada semua bagian bangunan dan terhubung dengan kolom dibawahnya.
- Menandai posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap.
- Hitunglah jarak antar kuda-kuda.
Langkah 3: Pemasangan Kuda-kuda
Langkah selanjutnya dalam cara pasang atap baja ringan adalah sebagai berikut:
- Angkat kuda-kuda dengan hati-hati agar tidak menyebabkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda.
- Pastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak salah. Sisi kiri dapat ditentukan dengan acuan posisi pekerja saat melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat terlihat. Sisi kiri adalah bagian di sebelah kiri pekerja, sedangkan sisi kanan berada di sebelah kanan.
- Posisi kuda-kuda harus berdiri tegak lurus dengan ringbalok menggunakan benang dan lot.
- Ikat kuda-kuda dengan plat L (L bracket) menggunakan 4 buah screw 12-14×20 HEX.
- Kemudian, ikat plat L dengan ringbalok menggunakan dynabolt dan tambahkan balok penopang sementara agar posisi kuda-kuda tetap stabil.
- Lakukan langkah 1-6 untuk semua kuda-kuda sesuai posisinya dalam gambar kerja.
*Langkah tambahan:
- Periksa jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
- Kembali periksa kedataran puncak kuda-kuda (Apex) dan pastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama.
- Pasanglah balok nok.
- Lalu pasang bracing sebagai perkuatan untuk beban angin, dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
- Jika menggunakan aluminium foil, lapisannya dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai, dan rafter.
- Pasang reng dengan jarak sesuai jenis penutup atap. Ikat setiap pertemuan reng dan kuda-kuda dengan 2 buah screw ukuran 10-16×16.
- Kemudian pasang outrigger sebagai gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir. Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda-kuda terluar dan jarak antar outrigger 120 cm. Kemudian letakkan dan ikat dengan dua kuda-kuda terdekat.
- Pasanglah ceilling battens dengan jarak antar masing-masing 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw.
*Catatan: Pada bagian pertemuan antara ceilling battens dengan ring balok, lalu letakkan bantalan bracket yang diikat dengan 2 buah dynabolt. Ceilling battens memiliki fungsi memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Akan tetapi, jika diperlukan, letakkan sambungan memanjang ceilling battens tepat di atas bottom chord.
Setiap sambungan harus berlapisan sejauh 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw dengan 4 buah screw. Ceiling battens kemudian bisa digunakan untuk menahan plafond dan penggantung. Namun pemasangan ceiling battens harus dilakukan dengan sambungan ceilling battens atau top span yang berlapis sejauh 40 cm dan dikuatkan dengan 4 buah screw.
Pemasangan Penutup Atap Baja Ringan
Dalam cara pasang atap baja ringan, juga perlu diperhatikan terkait penutup atap baja ringan berikut ini:
- Periksa kembali posisi kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran, dan posisi sisi atap. Pastikan support overhang terpasang dengan benar.
- Jika menggunakan Aluminium Foil, pasang lapisan terlebih dahulu di atas jurai dan rafter.
- Tentukan jarak antar reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, kemudian pasang reng (roof battens) menggunakan screw 10 – 16 x 16 HEX.
- Pertama-tama, pasang satu jalur penutup atap dari bawah ke atas. Pemasangan harus lurus dan rapi agar polanya terlihat rapi dan tidak berbelok-belok.
Inspeksi & Finishing Akhir
Karat pada struktur saat menerapkan cara pasang atap baja ringan dapat disebabkan oleh:
- Kotoran atau serpihan akibat proses pemotongan.
- Penggunaan logam lain seperti pengikatan dengan kawat bendrat, sekrup tidak standar, atau goresan benda tajam.
- Korosi logam yang menempel dan menyebar pada baja ringan.
